Sleeve Metering

Posted in By Sahruddin 0 komentar

PENDAHULUAN
Sleeve metering fuel injection pump banyak diaplikasikan pada Caterpillar diesel engine pada era sebelum tahun 1980 ( misal : 3204/3208 engine ). System ini disebut sleeve metering fuel system didasari oleh metode yang dipergunakan untuk mengontrol jumlah fuel yang akan disemprotkan kedalam silinder. System ini mempunyai sebuah injection pump ( plunger & barrel ) untuk masing-masing silinder engine. Pada bagian depan injection pump housing terdapat fuel transfer pump dan governor pada bagian belakangnya.

SLEEVE METERING PUMP
Bagian dalam sleeve metering pump terdiri dari injection pump (plunger&barrel), lifter, roller dan camshaft. Pump housing dan governor housing selalu terisi bahan bakar yang di suplay oleh fuel transfer pump . Bahan bakar tersebut juga berfungsi sebagai pelumas komponen mekanisnya.


SKEMATIK SLEEVE METERING FUEL SYSTEM
Bahan bakar dari fuel tank dihisap oleh fuel transfer pump melalui fuel filter.
Dari fuel filter bahan bakar mengalir ke saluran hisap fuel transfer pump. Bahan bakar yang bertekanan dari fuel transfer pump mengisi ruangan fuel injection pump housing .
Tekanan bahan bakar di housing dikontrol oleh bypass valve. Pada saat bypass valve tidak bekerja, bahan bakar tetap mengalir ke tanki melalui constant bleed valve.
Pada saat fuel priming pump ditarik, tekanan udara negatif di priming pump membuka check valve sebelah kiri dan bahan bakar dari tanki terhisap, kemudian pada saat fuel priming pump ditekan, check valve sebelah kiri akan tertutup dan check valve sebelah kanan terbuka.
Hal ini akan menekan udara atau bahan bakar ke housing melalui saluran bahan bakar dan check valve. Proses ini dilakukan untuk membuang udara yang terperangkap di saluran bahan bakar, filter dan pump housing ( bleeding ). Disamping menekan dan menarik priming pump, manual bleed valve juga harus dibuka untuk mempercepat proses ini, bleeding dianggap selesai apabila pada manual bleed valve keluar bahan bakar yang tidak lagi mengandung udara.

CONSTANT BLEED VALVE
Constant bleed valve mengalirkan bahan bakar sebesar 9 gal/hr ke tanki melalui return line pada saat tekanan di housing sebesar 25-32 psi.
Aliran ini berfungsi untuk membuang udara dan panas yang berada di housing. Penyetelan valve ini perlu dilakukan karena jika tidak dapat menyebabkan engine low power atau temperatur baban bakar terlalu panas.

WATER SEPARATOR
Water separator terpasang antara fuel tank dan fuel filter yang berguna untuk memisahkan air dan bahan bakar.
Water separator sangat penting pada system jenis ini karena pelumasan komponen-komponen pompa dilakukan oleh bahan bakar itu sendiri (Self lubricating) dan apabila terdapat air pada bahan bakar maka keausan/karat pada komponen pompa akan sangat cepat. Level air yang mencapai ¾ gelas penampung mengakibatkan water separator tidak dapat bekerja secara sempurna.

BYPASS CHECK VALVE & PRIMING CHECK VALVE
Bypass check valve berfungsi untuk membatasi pressure pada pump housing sebesar 25–32 psi. Priming check valve akan membuka pada saat priming pump dioperasikan dan mengalirkan bahan bakar ke dalam pump housing.

FUEL TRANSFER PUMP
Fuel transfer pump merupakan gear type pump yang memompakan bahan bakar kedalam pump housing. Gear penggerak fuel transfer pump terhubung langsung dengan camshaft fuel injection pump.

BAGIAN DALAM SLEEVE METERING PUMP
Pada gambar diatas telihat bagian dalam dari Sleeve metering pump yang terdiri dari :
1. Camshaft
2. Plunger
3. Barrel
4. Sleeve lever
5. Sleeve
6. Sleeve control shaft


PLUNGER & BARREL
Plunger & barrel komponen terdiri dari :
A. Barrel
B. Saluran masuk fuel
C. Plunger
D. Saluran keluar fuel
E. Lifter
F. Sleeve
G. lever

CARA KERJA SLEEVE METERING INJECTION PUMP
Bahan bakar mulai masuk kedalam plunger karena adanya tekanan didalam housing pompa melalui saluran masuk pada langkah pengisian (gambar A),
Camshaft lobe bergerak dan menekan lifter dan plunger keatas sehingga saluran masuk dan keluar tertutup, langkah ini disebut dengan awal penginjeksian (gambar B). pada saat tekanan bahan bakar didalam plunger mencapai 100 psi dan reverse flow check valve di bagian atas barrel terbuka. Bahan bakar pada posisi ini sudah mengalir menuju nozel melalui pipa saluran bahan bakar tekanan tinggi.
Camshaft lobe terus bergerak mendorong lifter naik dan penginjeksian terus berlanjut (Gambar C). Tekanan bahan bakar terus meningkat hingga mampu menekan spring valve nozzle sehingga bahan bakar diinjeksikan kedalam silinder.
Camshaft lobe mencapai puncak, saluran keluar bahan bakar terbuka dan fuel yang terperangkap didalam plunger keluar melalui saluran tersebut, hal disebut juga akhir langkah penginjeksian ( Gambar D). Jumlah fuel yang diinjeksikan ( fuel delivery ) selama proses ini tergantung pada posisi sleeve terhadap plunger yang diatur oleh governor melalui sleeve lever dan oleh sebab itulah kenapa jenis pompa bahan bakar ini disebut sleeve metering (pengaturan bahan bakar ditentukan oleh posisi sleeve ) menutup atau membuka fuel passage pada plunger.